matamu tertumpu pada
seraut wajah lukisan,
bekas-bekas sentuhan
erat kau genggam dalam firasat kalbumu
dan aku?
kau beri sekilas pandang
melepaskan pegangan tanganku
aku terpinga-pinga kecewa
kau menghikayatkan kasihku!
kukutip serpihan impimu
kepingan-kepingan terkoyak
kutampal menjadi satu,
hancurnya hatiku
kulihat bayangannya utuh
di fragmen memori mindamu!
setiap harapan ada
gugur ditiup bayu hampa,
kumembawa diri
serelung hati hancur
tiada mungkin lagi terbuka,
tertutup selamanya.
Kota Singa
No comments:
Post a Comment