Di sinilah fana senantiasa melanda
bumi indah seakan lukisan neraka
Biarpun angin turun badai menerpa
Wajah wajah para durjana tetap pongah
Raja ratu angkara berbusung dada
Kapas kapas gulita berkelana ria
menaungi pertumpahan darah
benci dendam kuasa semesta memuja
Di mana tatanan sudah bernoda
Altar murka menyala merah
Seakan ingin melalap sisi yang ada
Namun punggawa sejati pasti ada
Walau tersembunyi di lumpur basah
Kerdipnya tetap tak akan sirna
Di mana ia berada dimana ia bertapa
ke sana jiwa ingin dibawa
Belajar menjadi kesatria berjubah akhlaq mulia...
No comments:
Post a Comment