Friday, May 4, 2012

** Cerita lalu pengail **

hilang
dalam rimba tak bertuan
saat penat menggapai ...titik jenuh
dalam kerimbunan
sampai lah aku di tasek
penuh bunga teratai
indah kelopaknya
bunganya meninggi memuja aksara

ku rebahkan tubuh letihku
di atas rumput tepian tasek
dan kail joran bambu
terpancang di tengah telaga
indah
kupandang teratai dengan anggunnya
dalam akasara
walau tanpa kata

suara halus menyapaku
" duhai kanda.......bangunlah dari rumput yang gatal dan basah"
lembut suara manja menggoda
" kemarilah....telah kuhamparkan permadani kasih
"kemarilah....bersandar dalam riba diri ini "
suara memanja
dari puteri tasik teratai
aku jengah

duhai puteri tasek
cukuplah rumput ini tempatku berbaring
lepaskan penat dalam hening
duhai puteri tasek
biar jauh kupandang indah kelopakmu
dalam lelahku

duhai kandaku pengail sepi
rebahlah di samping dinda
temani dinda di kala malam meraja sepi
di kala hati merajuk dan merajut mimpi
dalam dekapmu
dan dalam dadamu
biarkan ku lena menanti pagi

duhai puteri tasek teratai
cukuplah kutemani engkau di tepian ini
dalam hening
menanti fajar yang merambat pagi

engkau diam
aku diam
dalam hening sebuah kenyataan
dan rumput gatal dan basah
tempatku rebahkan jiwa
bukan permadanimu
merah berangkai dusta
bunga tasek tetaplah bunga tasek
tak berubah menjadi bunga taman


cerita lalu pengail sepi
Telagajiwaku
Radion Lamongga......jum'at 04052012 11.46pm

No comments:

Post a Comment